Close Menu
SMA NEGERI 7 SEMARANG

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Semangat Tak Kenal Usia: Kisah Relawan Jepang, Bapak Asakawa Katsuyuki di SMAN 7 Semarang

    September 4, 2025

    Prestasi Gemilang Murid SMAN 7 Semarang di Bulan Juli dan Agustus 2025

    September 1, 2025

    SMAN 7 Semarang Gelar Apel Pagi Bersama Kepala Biro ISDA Jateng: Wujudkan Penyampaian Pendapat Demokratis dan Bertanggung Jawab

    September 1, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    SMA NEGERI 7 SEMARANGSMA NEGERI 7 SEMARANG
    • Beranda
    • Profil
      • Prakata Kepala SMA Negeri 7 Semarang
      • Sejarah
      • Visi Misi
      • Logo
      • Hymne dan Mars
    • Berita
      • Aktivitas SMANSEV
      • Lintas SMA Negeri 7 Semarang
      • Kirim Berita
    • Kesiswaan
      • PRESTASI
      • OSIS
      • MPK
      • DAFTAR ULANG
      • Ekstrakurikuler
    • Kurikulum
      • Kalender Akademik
      • Jadwal Pelajaran
      • Kelulusan
      • Pemilihan Mapel
    • Humas
      • Branding
      • Double Track
      • Kerjasama
    • Sarpras
      • DENAH SMA NEGERI 7 SEMARANG
      • Fasilitas
    • Perpustakaan
    Radio Smansev
    SMA NEGERI 7 SEMARANG
    Home » Semangat Tak Kenal Usia: Kisah Relawan Jepang, Bapak Asakawa Katsuyuki di SMAN 7 Semarang
    AKTIVITAS SMANSEV

    Semangat Tak Kenal Usia: Kisah Relawan Jepang, Bapak Asakawa Katsuyuki di SMAN 7 Semarang

    HUMAS SMANSEVBy HUMAS SMANSEVSeptember 4, 202596 Views
    Share WhatsApp Facebook Twitter Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter Email WhatsApp

    Pada awal tahun ajaran 2025/2026, SMAN 7 Semarang menerima kabar menggembirakan: seorang relawan dari Jepang akan datang untuk mendukung pembelajaran bahasa dan budaya Jepang di sekolah kami. Namun, ketika diketahui bahwa relawan tersebut berusia 63 tahun, muncul sedikit kekhawatiran dari pihak sekolah. Bapak Kepala Sekolah sempat bertanya, “Apakah tidak ada relawan yang lebih muda? Bagaimana jika beliau sering sakit?” Sebagai guru bahasa Jepang, saya meyakinkan bahwa setiap relawan sudah dilengkapi asuransi kesehatan, dan jika terjadi sesuatu mereka akan menanggung pengobatannya sendiri. Saya juga menekankan bahwa semangat dan dedikasi tidak mengenal usia.

    Kekhawatiran itu akhirnya terbukti tidak beralasan. Saat Bapak Asakawa Katsuyuki tiba di sekolah, beliau langsung menunjukkan semangat luar biasa. Beliau dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah, serta akrab dengan siswa-siswi. Siswa merasa sangat senang diajar oleh Katsu Sensei karena beliau ramah dan aktif mengajak mereka berkomunikasi dalam bahasa Jepang.

    Selama empat minggu, beliau tidak hanya mengajarkan bahasa Jepang, tetapi juga mengenalkan budaya Jepang melalui berbagai kegiatan menarik, seperti kaligrafi, etika menggunakan sumpit, memperkenalkan pakaian tradisional, hingga permainan khas Jepang. Salah satu materi budaya yang berkesan adalah Nihon no mushi (serangga di Jepang). Awalnya, saya tidak terlalu memikirkan hubungan serangga dengan pergantian musim seperti yang ada di Indonesia. Namun, bagi orang Jepang, kehadiran serangga justru sangat menarik. Beberapa jenis serangga menandakan datangnya musim tertentu, bahkan suara serangga pada musim gugur dianggap indah dan menenangkan untuk didengar.

    Selain mengajar, Katsu Sensei mengamati kehidupan sehari-hari di Indonesia. Menurut beliau, makanan Indonesia sangat enak, tetapi cenderung berminyak. Orang Indonesia lebih suka naik motor daripada berjalan kaki. Setelah seminggu berada di Semarang, beliau merasa kedua hal itu kurang baik untuk kesehatannya. Maka Katsu Sensei memutuskan untuk berjalan kaki setiap hari sejauh 2,5 km dari tempat tinggalnya menuju sekolah. Sikap disiplin dan gaya hidup sehat yang beliau tunjukkan menjadi teladan berharga bagi kami semua.

    Antusiasme siswa sangat terasa dalam setiap kegiatan. Mereka merasa mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda, menyenangkan, dan penuh makna. Kehadiran Katsu Sensei menjadikan kelas bahasa Jepang lebih hidup dan interaktif. Tidak hanya dengan siswa, Katsu Sensei juga menjalin komunikasi hangat dengan para guru dan staf sekolah. Beliau kerap berbagi pengalaman serta pengetahuan mengenai sistem pendidikan di Jepang. Dari sikap, kerja keras, dan kerendahan hati beliau, kami semua belajar bahwa semangat untuk berbagi dan belajar bersama tidak pernah mengenal batas usia.

     

    Penulis:

    Nur Adina Choirina, S.S

    Guru Bahasa Jepang

    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Copy Link
    Previous ArticlePrestasi Gemilang Murid SMAN 7 Semarang di Bulan Juli dan Agustus 2025
    HUMAS SMANSEV

    Related Posts

    AKTIVITAS SMANSEV

    Prestasi Gemilang Murid SMAN 7 Semarang di Bulan Juli dan Agustus 2025

    September 1, 2025
    AKTIVITAS SMANSEV

    SMAN 7 Semarang Gelar Apel Pagi Bersama Kepala Biro ISDA Jateng: Wujudkan Penyampaian Pendapat Demokratis dan Bertanggung Jawab

    September 1, 2025
    AKTIVITAS SMANSEV

    SMAN 7 Semarang Gelar Upacara Bendera Bersama BNN Provinsi Jawa Tengah, Tekankan Bahaya Narkoba

    August 25, 2025
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    banyak dibaca

    INFOMASI PEMBAGIAN KELOMPOK/KELAS MPLS KELAS X TA 2025- 2026

    July 13, 20254,095 Views

    Pembagian Kelas XI Tahun Ajaran 2025/2026

    July 13, 20253,844 Views

    Persyaratan Daftar Ulang SPMB SMA Negeri 7 Semarang Tahun 2025

    June 20, 20251,586 Views
    Media Sosial
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • WhatsApp
    • Twitter
    • Instagram

    Alamat : Jl. Untung Suropati, Bambankerep, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50182.
    Telepon : (024) 7605977
    Email : sman7_smg@yahoo.com
    Microsite : s.id/smanegeri7semarang

    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube WhatsApp TikTok Telegram
    © 2025 SMA Negeri 7 Semarang

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.