SMA Negeri 7 Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyelenggaraan Workshop Implementasi Teknologi dalam Pembelajaran Mendalam Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan yang berlangsung pada 24–26 November 2025 di Ruang Multimedia ini diikuti oleh seluruh guru dengan penuh antusiasme. Workshop ini menjadi langkah strategis sekolah dalam merespons perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kebutuhan pembelajaran yang lebih berorientasi pada pendalaman materi, kreativitas, dan kolaborasi.
Pembukaan workshop diawali dengan sambutan Kepala SMA Negeri 7 Semarang yang menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam menuntut guru terus beradaptasi, menguasai teknologi, dan mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi murid. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik bagi seluruh guru untuk terus berinovasi dalam merancang proses pembelajaran yang berkualitas.
Pada hari pertama, para peserta menerima materi dari Dr. Soedjono, M.Si, dosen dan pakar Manajemen Pendidikan dari Universitas PGRI Semarang. Beliau menyampaikan topik Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) dengan menekankan perbedaan serta pengaruh antara pujian proses dan pujian pribadi. Dr. Soedjono menjelaskan bahwa pujian proses mampu menumbuhkan ketekunan, kreativitas, dan kemampuan murid untuk menghadapi tantangan, sementara pujian pribadi sering kali membuat murid terjebak pada persepsi kemampuan bawaan.
Suasana ruang multimedia menjadi sangat hidup ketika para guru diajak berlatih memberikan contoh kalimat pujian yang tepat dan konstruktif. Melalui berbagai simulasi, guru belajar bagaimana setiap bentuk apresiasi yang diberikan dapat memengaruhi cara murid memandang usaha dan keberhasilan mereka. Banyak peserta menyampaikan bahwa sesi ini membuka perspektif baru mengenai bagaimana interaksi sederhana di kelas dapat berdampak besar pada perkembangan karakter murid.
Hari kedua workshop menghadirkan narasumber Saefurrohman, yang memaparkan materi Materi Ajar Inovatif Berbasis AI. Pada sesi ini, guru diperkenalkan dengan berbagai platform kecerdasan buatan yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan modul pembelajaran digital, media visual interaktif, hingga analisis otomatis tingkat kesulitan soal. Narasumber menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat menjadi mitra yang sangat efektif dalam merancang pembelajaran yang menarik dan relevan bagi murid.
Antusiasme para guru semakin meningkat ketika mereka diberi kesempatan untuk mencoba langsung berbagai aplikasi AI. Mulai dari pembuatan infografik, desain LKPD digital, hingga penyusunan kuis interaktif, seluruh aktivitas praktik berjalan dinamis dan penuh kreativitas. Banyak guru mengaku mendapatkan inspirasi baru untuk meningkatkan kualitas materi ajar di kelas masing-masing.
Memasuki hari ketiga, Dr. Soedjono, M.Si kembali hadir dengan materi lanjutan bertema Kemitraan dalam Pembelajaran. Pada sesi ini, beliau membahas penyusunan modul perencanaan pembelajaran mendalam yang menekankan kolaborasi kemitraan dan integrasi lintas mata pelajaran. Beliau menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam akan lebih efektif jika dirancang secara terpadu sehingga murid dapat memahami keterhubungan antarkonsep secara lebih utuh.
Para peserta kemudian diberi kesempatan untuk menyusun draft modul pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran. Suasana kerja berlangsung produktif, di mana guru saling bertukar ide, menyusun strategi, dan merancang aktivitas pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful. Hasil kerja ini akan menjadi acuan pengembangan pembelajaran terpadu di SMA Negeri 7 Semarang.
Pada hari terakhir, workshop ditutup dengan sesi refleksi dengan para guru menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengetahuan baru, keterampilan praktis, dan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan narasumber atas kontribusi dan kerja keras selama workshop berlangsung.
Melalui rangkaian workshop ini, SMA Negeri 7 Semarang meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan murid. Diharapkan kemampuan baru yang diperoleh para guru dapat segera diimplementasikan sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan inspiratif.

