SEMARANG, smanegeri7semarang.sch.id – Universitas Telogorejo Semarang (UNTS) menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dengan tema “Kewirausahaan dan Digital Marketing di Era Digital” bagi siswa-siswi SMAN 7 Semarang yang mengikuti program double track, pada Jumat (18/7). Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kolaborasi pendidikan antara Universitas Telogorejo Semarang (UNTS) dan SMAN 7 Semarang. Program Double Track sendiri merupakan program pembekalan keterampilan khusus bagi siswa-siswi yang dirancang untuk membantu mereka siap memasuki dunia kerja atau berwirausaha setelah lulus sekolah, sebelum ataupun saat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pelatihan diisi oleh dosen Universitas Telogorejo Semarang (UNTS) yang telah berpengalaman dalam bidang pengembangan bisnis dan pemasaran digital. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan konsep dasar kewirausahaan, teknik membuat produk bernilai jual, hingga strategi pemasaran melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan marketplace digital.
“Kami melihat potensi besar dari anak-anak SMAN 7 Semarang ini. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberi mereka bekal nyata yang bisa langsung diterapkan, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membuka peluang usaha,” ujar Ahmad Solekan, S.Kom, M.Si., M.Kom, dosen UNTS sekaligus narasumber utama dalam kegiatan tersebut.
Selama pelatihan, siswa tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga diajak melihat strategi pemasaran produk, menyusun konten promosi, dan membuat akun toko online secara langsung. Suasana terlihat antusias dan interaktif, menunjukkan semangat tinggi dari para peserta untuk belajar dan mencoba hal-hal baru.
Waka Humas, Anis Nuril Laili S. S,Pd., M.Pd. mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Keterampilan semacam ini sangat penting untuk bekal masa depan mereka. Terima kasih kepada UNTS atas kontribusinya,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswa tidak hanya mampu menghasilkan produk, tetapi juga bisa memasarkan dan mengelolanya secara mandiri, sehingga mampu mandiri secara ekonomi setelah lulus nanti. Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata sinergi antar institusi pendidikan dalam mendukung pemberdayaan generasi muda melalui jalur keterampilan.