SEMARANG, smanegeri7semarang.sch.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah sukses menggelar simulasi massal Sistem Informasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SI-SPMB) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di gedung auditorium SMA Negeri 7 Semarang pada hari Jumat, 7 Maret 2025, mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB.
Simulasi ini ditujukan bagi seluruh murid kelas X SMA Negeri 7 Semarang. Setiap rombongan belajar (rombel) didampingi oleh wali kelas dan operator SPMB guna memastikan kelancaran pelaksanaan. Dalam simulasi ini, daya tampung yang digunakan untuk setiap rombel baik di SMA maupun SMK ditetapkan sebanyak 24 siswa.
Tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk menguji sistem SPMB secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai jalur seleksi, seperti jalur domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi baik untuk SMA maupun SMK. Selain itu, kegiatan ini bertujuan memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan regulasi yang berlaku, khususnya mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 1 Tahun 2021.
Kegiatan ini dipandu oleh Bapak Rifa Irwan Sani selaku operator Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang kini dikenal dengan SPMB. Dalam sesi simulasi, peserta diperkenalkan pada berbagai tahapan seleksi yang akan mereka hadapi saat pendaftaran sekolah nantinya. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, wali kelas, serta operator SPMB, dapat memahami mekanisme penerimaan murid baru secara lebih baik.
Disdikbud Jawa Tengah menegaskan bahwa sistem SI-SPMB 2025 dirancang untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses seleksi masuk SMA dan SMK. Diharapkan, dengan adanya uji coba ini, pelaksanaan SPMB di tahun ajaran mendatang dapat berjalan lebih lancar tanpa kendala teknis yang berarti.
Dengan suksesnya simulasi ini, SMA Negeri 7 Semarang menjadi salah satu sekolah percontohan dalam penerapan sistem penerimaan murid baru berbasis digital yang lebih transparan dan akuntabel. Kegiatan serupa direncanakan akan dilakukan di sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah guna memastikan kesiapan sistem secara keseluruhan.